Stafsus Erick Thohir Bantah Tarif Dinamis Kereta Cepat Whoosh Jadi Rp150 Ribu karena Penumpang Sepi

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Selasa 30 Januari 2024 19:49 WIB
Penumpang Kereta Cepat Whoosh Kini Sepi. (Foto :Okezone.com/KCIC)
Share :

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membantah penerapan skema dynamic pricing atas harga tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) alias Kereta Cepat Whoosh karena jumlah penumpang yang sedikit atau sepi.

Adapun, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menerapkan skema dynamic pricing mulai 3 Februari 2024 mendatang. Dengan skema itu, harga tiket Whoosh untuk kelas premium economy akan berkisar Rp150.000 hingga Rp250.000.

Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, pemberlakuan dynamic pricing atau tarif dinamis tidak berhubungan dengan klaim bahwa Kereta Cepat Whoosh sepi penumpang. Menurutnya, kebijakan tersebut lebih didasarkan pada dinamisnya jumlah penumpang kereta cepat.

Di mana, angka penumpang akan tergantung pada pada jam sibuk (peak hour) atau jam non sibuk (off peak hour), momen liburan (high season) atau non liburan (low season), atau hari kerja ataupun akhir pekan.

“Oh itu gak, itu dari awal uda begitu, kita lihat bahwa, gini lho kita lihat nih, kalau lagi puncak-puncaknya tinggi banget peminat. Lagi ini, bukan sepi, maksudnya kurang, yah uda kita lihat dinamis dia, lagi tinggi,” ujar Arya saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (30/1/2024).

Arya menilai kondisi penumpang kereta cepat sama seperti dengan penumpang di pesawat. Lantaran jumlahnya tergantung pada high season dan low season.

“Gini lho, di mana-mana yang namanya kereta cepat ini, lawannya apa? Pesawat, pesawat naik turun gak harganya? Naik turun, naik turun, dia dinamis. Musim lagi gak peak-nya dia turun, lagi tinggi dia naik, yang pastinya ada batas atas, batas bawa kan,” paparnya.

Kendati begitu, dia mengaku bahwa Kereta Cepat Whoosh tengah mengalami penurunan penumpang saat ini. Soal sepi penumpang, lanjut dia, akan tergantung pada laporan jumlah penumpang per bulannya.

“Nanti kita lihat, tunggu aja, hari itu rame, kita tunggu aja, mungkin sekarang lagi turun, jangan berapa hari langsung kita (klaim sepi), satu ini dibilang langsung sepi, bisa aja jamnya lagi gak nih, kan nanti lihat laporan berapa banyak penumpang sebulannya, kan ada laporan dari KCIC-nya,” jelas dia.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya