Harga Beras Meroket karena Produksi Minus 2,8 Juta Ton

Iqbal Dwi Purnama, Jurnalis
Sabtu 10 Februari 2024 10:27 WIB
Harga Beras Naik. (Foto: Okezone.com/Bulog)
Share :

JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengakui adanya penurunan produksi beras pada Januari-Februari 2024. Hal ini membuat harga beras di pasar meroket.

Kondisi tersebut diakibatkan adanya fenomena El Nino yang mempengaruhi iklim tanam dan panen para petani di Indonesia.

"Jadi memang saat ini meskipun produksi dan konsumsi beras di Januari dan Februari 2024 minus 2,8 juta ton sebagai dampak dari penurunan produksi akibat El Nino, namun kita memerlukan beras yang cukup agar neracanya dapat terjaga secara positif," ujar Arief dalam keterangan resminya, Jumat (9/2/2024).

Menurutnya, kebijakan importasi beras ini menjadi salah satu upaya untuk menjaga ketersediaan beras di pasar terlebih dahulu, meskipun keterbatasan stok ini pada ujungnya berdampak pada kenaikan harga.

BACA JUGA:

"Walaupun sangat pahit, importasi saat ini harus dijalankan. Mungkin kebijakan ini tidak populer saya sampaikan, tetapi harus dikerjakan untuk pemenuhan kebutuhan saat ini," ungkapnya.

Namun Arief menegaskan bahwa importasi yang dilakukan sangat terukur sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak mengganggu harga di tingkat petani. “Salah satu indikasinya bisa dilihat dari NTPP saat ini adalah yang tertinggi senilai 116,16. Ini yang membuat petani kita semangat untuk menanam,” ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Oktober 2022 NTPP tercatat mulai bangkit melampaui angka 100. Saat itu, NTPP ditetapkan 100,41 dan semakin bertumbuh selama tahun 2023. Indeks rerata NTTP setahun penuh selama 2023 ada di 107,63 dengan capaian indeks tertinggi pada Oktober 2023 di 114,55. Terkini, NTPP di Januari 2024 berada di 116,16.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya