Amalia menambahkan secara bulanan nilai impor mengalami penurunan disebabkan karena penurunan nilai impor barang konsumsi dengan andil penurunan sebesar 1,45% utamanya karena sayuran atau HS07 yang andil penurunannya sebesar 5,31%.
Katanya, penurunan nilai impor bahan baku penolong dengan andil penurunan 1,62% utamanya dari bahan bakar mineral atau HS27 dengan andil penurunan 6,28%. Adapun penurunan nilai impor barang modal dengan andil penurunan sebesar 0,05% utamanya dari instrumen optik fotografi sinematografi dan media HS90 dengan andil penurunan sebesar 2,83%.
"Secara tahunan nilai impor menurut jenis penggunaan mengalami peningkatan kecuali pada bahan baku penolong yang mengalami penurunan sebesar 2,96%. Barang konsumsi naik 11,03%, barang modal naik 10,16%," terangnya.
Lebih lanjut Amalia memaparkan, tiga besar negara asal impor nonmigas pada Januari 2024 adalah Tiongkok, Jepang dan Thailand.
Amalia menyebutkan, Tiongkok masih menjadi negara utama asal impor nonmigas Indonesia dengan kontribusi mencapai 37,64% terhadap total impor nonmigas Indonesia di Januari 2024. Dikatakannya, impor nonmigas dari Tiongkok pada Januari 2024 mencapai USD5,95 miliar mengalami kenaikan dibandingkan Desember 2023 yang mencapai USD5,45 miliar dan Januari 2023 yang mencapai USD5,32 miliar.
"Sementara itu impor nonmigas dari Jepang dan Thailand pada Januari 2024 masimg-asing mencapai USD1,08 miliar dan USD0,88 miliar," tutup Amalia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)