JAKARTA - Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Joko Suranto mengungkapkan mau menggarap hunian komersil atau swasta asal ada permintaan hunian di di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurutnya, pemindahan sebuah kota memang memerlukan waktu yang tidak singkat, sampai membentuk sebuah ekosistem baru. Diproyeksikan, permintaan akan hunian komersil di IKN baru ada sekitar 5 - 10 tahun mendatang.
Mengingat, pada tahap awal ini fokus pemerintah adalah memindahkan pusat pemerintah terlebih dahulu, dari Jakarta ke IKN.
"Itu IKN kan bertahap, masih butuh waktu 5-10 tahun ketika kita berbicara mengenai hunian swasta atau fasilitas non pemerintah," ujar Joko saat dihubungi MNC Portal, Minggu (18/2/2024).
Saat ini memang sudah mulai masuk invetasi swasta murni di IKN untuk membangun kelengkapan fasilitas kota. Mulai dari sektor hiburan, kesehatan, pendidikan, perbelanjaan, dan lain sebagainya.
"Ketika di sana harus ada rumah sakit, ketika ada pendidikan, rumah makan, nah private setor yang akan tumbuh dahulu di sana," kata Joko.
Tentunya fasilitas tersebut pada akhirnya bakal merekrut karyawan non PNS yang juga membutuhkan hunian. Akan tetapi, dikatakan Joko, hal tersebut lagi-lagi memerlukan proses waktu yang tidak sebentar. Market tersebut, yang tengah dibidik oleh para pengusaha properti di khususnya REI.
"Pada saatnya ketika kebutuhan itu akan ada, dan kami akan mengambil peran itu," tutupnya.
Seperti diketahui, saat ini untuk sektor hunian Pemerintah tengah membangun hanya untuk penyediaan PNS yang akan pindah pada tahap pertama Juli 2024 mendatang. Setidaknya ada 47 tower rusun dan beberapa rumah tapak jabatan menteri yang dibangun.