Harga Beras Mahal dan Langka, Ini Langkah Bulog

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Selasa 20 Februari 2024 18:44 WIB
Beras Bulog Langka (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Pasokan beras di pasar masih terbatas dan harganya cenderung naik sejak beberapa pekan lalu hingga saat ini. Perkara itu dipicu oleh berbagai hal, salah satunya gagal panen pada tahun lalu.

Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi menyatakan pihaknya menggelontorkan beras melalui program Bulog Siaga yang dilaksanakan di Wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat.

“Kegiatan ini merupakan respon konkrit Bulog terhadap keresahan masyarakat yang secara umum terdampak dengan adanya fenomena kenaikan harga beras yang terjadi beberapa waktu belakangan ini sehingga masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan untuk memperoleh komoditi pangan murah," ujar Bayu, Selasa (20/2/2024).

Melalui Bulog Siaga, lanjut dia, perusahaan akan menjual beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), beras premium dan komoditas pangan lainnya secara langsung ke masyarakat.

"Program ini dilaksanakan guna mendekatkan pasokan beras dan pangan lainnya kepada masyarakat,” ucapnya.

Adapun, lokasi pelaksanaan program ini diutamakan di pemukiman padat penduduk yang langsung menyasar konsumen akhir seperti rumah susun (rusun), kantor kelurahan, kantor kecamatan, kawasan industri dan lainnya.

“Nah, Bulog Siaga ini merupakan bentuk intervensi lainnya yang dilakukan oleh Bulog untuk mengurangi kontraksi harga yang ada, sehingga secepat mungkin diharapkan dapat menurunkan tensi harga beras di pasaran,” tegasnya.

Bayu mengaku, ketersediaan pasokan beras yang memadai saat ini harus dipenuhi Bulog, selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pangan.

Dia memastikan Bulog hadir di tengah masyarakat dengan memenuhi kebutuhan beras masyarakat. Sehingga kekhawatiran masyarakat atas pasokan dan harga beras yang terbatas dan naik ‘gila-gilaan’ bisa diatasi sesegera mungkin.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya