JAKARTA - Kementerian Keuangan akan mengkaji penerbitan surat utang Samurai Bond. Pasalnya kondisi ekonomi Jepang saat ini mengalami resesi.
Samurai Bond merupakan Surat Berharga Negara (SBN) yang berdenominasi dengan mata uang yen Jepang.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto mengatakan, pihaknya masih akan terus mencermati kondisi karena salah satu di antara penerbitan SBN adalah dengan cost of fund yang rendah atau yang terbaik pada risiko yang acceptable.
"Jadi apakah kita akan tetap terbitkan samurai bond? tentu dalam hal ini kita akan lihat perkembangan kebutuhan dan perkembangan perekonomian dan kondisi pasar keuangan di Jepang sendiri," kata Suminto dalam konferensi pers APBNKITA edisi Februari 2024, Kamis (22/2/2024).
Secara umum, kata Suminto, Kementerian Keuangan mencermati berbagai kondisi ekonomi global saat ini, termasuk resesi di Jepang. Karena itu, instrumen investasi seperti SBN yang akan dikeluarkan pun bersifat fleksibel.
"Sehingga dalam konteks size, timing penerbitan instrumen demikian juga currency mix-nya kita akan betul-betul menyesuaikan dengan perkembangan. Termasuk tadi apakah dengan perkembangan perekonomian Jepang seperti tadi kita akan menerbitkan Samurai Bond," jelasnya.
Adapun Samurai Bond menjadi salah satu instrumen investasi pemerintah dari sisi SBN Valas yang ada di APBN 2024.