JAKARTA - Bali masih menjadi destinasi wisata menarik. Bukan hanya masyarakat Indonesia, Bali menarik minat para turis mancanegara, seperti Rusia, Ukraina, Timur Tengah, bahkan Eropa untuk datang dan berbisnis properti di Indonesia.
Founder dan Chief Executive Officer (CEO) OXO Group Indonesia Johannes Weissenbaeck mengungkapkan, pasar properti di Bali terbukti resilience ketika pandemi Covid-19 melanda. Menurutnya, sejak awal pandemi melanda, semua terdampak. Namun, di sisi lain pandemi juga memunculkan celah pasar properti baru, yaitu pasar properti berkonsep boutique lifestyle.
“Hal ini dimungkinkan karena pada saat pandemi, semua orang bisa bekerja dari mana saja, dan Bali menjadi salah satu tujuan utama dari tren baru ini. Yang lebih mengagetkan adalah tren tersebut masih bertahan hingga saat ini, dan hal ini menjadi ‘bahan bakar’ untuk pasar properti berkonsep boutique lifestyle,” tutur Johannes dalam acara Media Briefing OXO Living, di Jakarta, Senin (26/2/2024).
Konsep Boutique Lifestyle sendiri merupakan konsep yang diusung suatu perusahaan untuk menciptakan hunian dengan mengedepankan trend dan keunikan dari properti itu sendiri. Poin utama perancangan dari konsep tersebut berawal dari kebutuhan akan suasana yang baru dan aktivitas yang berubah saat ini, yang dapat menghadirkan nilai kenyamanan.
Unsur yang digunakan dalam konsep Boutique Lifestyle akan direalisasikan menjadi suatu bentuk bangunan dengan gaya unik dan modern. Hal itulah yang membuatku konsep ini sebagai konsep andalan yang cocok untuk digunakan dalam bisnis properti di Bali.
Sebagai informasi, OXO Group Indonesia adalah perusahaan pengembangan dan manajemen properti dengan visi menciptakan gaya hidup yang menginspirasi dan bermanfaat bagi para tamu dan investor. Sejak awal tahun 2015, produk properti dan pengalaman OXO dikenal memiliki standar tanpa kompromi, desain cerdas, layanan premium, dan mengedepankan prinsip berkelanjutan (sustainability).