JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street berakhir di zona hijau pada perdagangan Kamis waktu setempat. Di mana indeks S&P 500 dan Nasdaq menutup dengan rekor tertinggi.
Wall Street menguat setelah pembacaan inflasi AS yang sangat dinanti-nantikan memberikan sedikit kejutan bagi investor dan membantu mendorong imbal hasil Treasury AS lebih rendah.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 47,37 poin, atau 0,12%, menjadi 38,996.39, S&P 500 (.SPX) naik 26,51 poin, atau 0,52%, ke rekor penutupan tertinggi 5,096.27. Adapun Nasdaq Composite (.IXIC) naik 144,18 poin, atau 0,90%, berakhir pada puncak 16.091,92. Rekor penutupan sebelumnya adalah 16,057.44, dicapai pada November 2021.
Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun karena Wall Street pulih dari penurunan sesi sebelumnya, yang disebabkan oleh kegelisahan investor menjelang data indeks harga belanja konsumen pribadi (PCE) AS.
Namun pada akhirnya, data PCE, yang merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, menunjukkan kenaikan inflasi tahunan terkecil dalam hampir tiga tahun, sehingga menjaga kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pada bulan Juni tetap ada.
“Pergerakan pasar hari ini benar-benar mencerminkan kelegaan karena kita tidak melihat adanya percepatan kembali inflasi. Hal ini berdampak pada pasar pendapatan tetap serta pasar ekuitas,” kata Ahli Strategi Kekayaan AS TD Wealth, Sid Vaidya, dilansir dari Reuters, Jumat (1/3/2024).
Investor sangat cemas menjelang data PCE setelah data indeks harga konsumen (CPI) dan indeks harga produsen (PPI) terbaru lebih panas dari perkiraan.
Untuk bulan ini, S&P naik 5,17% sementara Nasdaq naik 6,12% dan Dow naik 2,22%, dengan ketiganya mencatatkan kenaikan bulanan keempat berturut-turut. Itu merupakan kenaikan bulanan terpanjang S&P sejak lima bulan yang berakhir pada Juli 2023.
Indeks saham MSCI di seluruh dunia (.MIWD00000PUS) juga mengincar rekor penutupan karena naik 2,73 poin, atau 0,36%, menjadi 760,86.
Indeks STOXX 600 <.STOXX> berakhir tidak berubah sementara DAX Jerman (.GDAXI) naik 0,4% ke level tertinggi baru sepanjang masa setelah data menunjukkan harga energi yang lebih murah memperlambat inflasi hingga 2,7% di bulan Februari.
Di wilayah lain di Eropa, harga konsumen Perancis naik lebih lambat namun sedikit lebih tinggi dari perkiraan, sementara di Spanyol inflasi tahunan turun namun sesuai dengan ekspektasi.