Penjualan MARK di 2023 mencerminkan penjualan cetakan sarung tangan di masa normal, terlepas dari tingginya permintaan di 2022 lalu akibat covid-19. Penjualan MARK di akhir kuartal 2023 pun naik 14% sebesar Rp158 miliar jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya Rp138 miliar, hal ini menunjukkan produsen sarung tangan global sudah mulai meningkatkan kapasitas produksinya untuk mengganti persediaan glove yang akan expired di 2024 dan 2025.
Berdasarkan analisis asosiasi sarung tangan Malaysia, total kebutuhan sarung tangan global masih cukup besar, di 2023 kebutuhan dunia mencapai 320 miliar pasang sarung tangan per tahun dan ke depannya permintaan sarung tangan dunia masih terus bertumbuh 8% per tahun, terutama di negara dengan populasi tinggi yang sudah mulai kesadaran untuk menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD) seperti di China, India dan Indonesia. Katalis ini menjadikan MARK memiliki peluang untuk terus bertumbuh untuk menyuplai cetakan sarung tangan ke perusahaan glove dunia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)