JAKARTA - Konsep bekerja di mana saja, tak harus di kantor yang menjadi tren di Amerika Serikat (AS) mengakibatkan gedung-gedung perkantoran menjadi sepi.
Tren itu menimbulkan kekhawatiran terkait penurunan nilai properti dan risiko kerugian bagi pemilik properti yang memiliki pinjaman. Ujung-ujungnya tren itu dapat makin menekan bank-bank skala kecil.
“Akan ada bank bangkrut, tapi ini bukan bank-bank besar,” kata Ketua bank sentral AS, Federal Reserve, Jerome Powell dikutip VOA Indonesia, Senin (11/3/2024).
Di San Francisco, Washington, dan bahkan New York, jumlah orang yang bekerja di kantor hanya separuh dibandingkan sebelum pandemi. Para pekerja kantoran enggan untuk kembali bekerja.
Tingkat kekosongan kantor di seluruh negeri meningkat menjadi 13,5 persen pada 2023 dari 9,5 persen pada 2019. Angka tersebut diperkirakan bisa merayap naik mencapai 16,6 persen pada akhir tahun depan, kata perusahaan kredit Fitch Ratings dalam laporan yang dilansir pada Desember.
“Di banyak kota, kawasan perkantoran di pusat kota sangat sedikit sekali penggunanya,” kata Powell dalam sidang Kongres minggu ini.