Kedua, maksimalkan pembagian keuangan dari gaji yang diterima per bulan. Misalnya, 50% untuk biaya hidup rutin termasuk sahur, 20% untuk ikut bukber dan membagikan hampers, 20% untuk menabung, dan 10% sisanya bisa dialokasikan untuk bersedekah.
Ketiga, untuk sisa-sisa uang dari kedua sumber di atas bisa dibagi kembali untuk menjadi dana darurat, membayar utang, dan menabung.
Demikian informasi mengenai cara mengatur keuangan di bulan Ramadhan. Dengan ketiga cara tersebut, siapa pun akan memiliki pengaturan finansial yang efisien dan terhindar dari serangan dompet menipis.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)