JAKARTA - Stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog mengalami penurunan. Saat ini, pasokan beras yang diamankan perusahaan 1 juta ton.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkap, menipisnya stok beras di gudang lantaran sudah digunakan untuk sejumlah program. Dua di antaranya adalah Beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) atau operasi pasar dan bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram (Kg).
“Yang bisa saya konfirmasi per hari ini beras Bulog sekitar 1 juta ton, ini agak menurun karena digunakan berbagai kepentingan (program),” ujar Bayu dalam forum Bicara BUMN, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024).
Kendati menurun, Bayu memastikan pihaknya akan terus memenuhi pasokan beras melalui serapan di dalam negeri dan impor dari negara mitra. Bahkan, dia menyebut stok yang tersisa bisa memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dan Lebaran 2024.
“Namun demikian Bulog akan menambahkan melalui pengadaan dalam negeri dan luar negeri,” paparnya.
Adapun, 90% dari total pasokan beras Bulog saat ini adalah beras premium yang didatangkan dari sejumlah negara mitra. “99% premium, hampir semua datang dari impor,” beber dia.
Per 26 Februari 2024 sisa beras impor Bulog mencapai 1,5 juta ton. Saat itu, pasokan CBP yang sudah diamankan ada di angka 1,4 juta ton.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)