Loo mencatat, pelepasan persediaan yang berlebihan, normalisasi belanja rumah tangga setelah hari libur, pendekatan yang hati-hati terhadap belanja pemerintah dan juga stimulus yang lain akan berdampak pada pertumbuhan di kuartal ini.
Pemangku kebijakan telah membuat langkah-langkah penyelamatan kebijakan pajak dan keuangan seiring upaya Beijing untuk mendorong ekonomi. China telah menetapkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang ambisius pada angka sekitar 5 persen untuk 2024.
Pertumbuhan yang tinggi semacam itu biasanya akan mendorong harga saham di seluruh kawasan itu lebih tinggi. Tetapi pada Selasa, harga-harga saham di Asia turun tajam setelah saham-saham di Wall Street melemah.
Indeks Shanghai Komposit turun 1,4% dan Hang Seng di Hong Kong turun 1,9%. Patokan untuk pasar yang lebih kecil di Shenzen, di China selatan, kehialangan 2,8%.
Pertumbuhan lebih kuat di kawasan dengan ekonomi terkuat ini normalnya akan dilihat sebagai hal yang positif bagi negara-negara tetangganya, yang terus menerus bergantung pada permintaan dari China untuk mendukung ekonomi mereka sendiri. Meski begitu, angka-angka pertumbuhan yang tinggi juga dilihat sebagai sinyal bahwa pemerintah akan menahan stimulus lebih lanjut.
(Feby Novalius)