Lebih lanjut, Djoko menegaskan infrastruktur transportasi dibangun bukan hanya untuk mengakomodir musim lebaran, tapi untuk keseharian masyarakat dan menunjang aktifitas di desa juga.
Pembenahan dan pelaksanaan dapat dimulai setelah musim lebaran usai. Sehingga masyarakat akan menjadi terbiasa, dan saat musim lebaran tiba tidak mengagetkan. Hanya cukup menyesuaikan.
"Sesungguhnya, akar masalah belum terintegrasi sistem transportasi di Indonesia adalah minimnya layanan angkutan pedesaan, angkutan perkotaan, angkutan kota dalam provinsi (AKDP) dan angkutan perintis," tutup Djoko.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)