Rupiah Menguat ke Rp16.237/USD Usai Sidang Putusan MK

Anggie Ariesta, Jurnalis
Senin 22 April 2024 16:01 WIB
Rupiah Menguat Usai Sidang Putusan MK. (Foto: Okezone.com/Freepik)
Share :

JAKARTA - Nilai tukar (kurs) Rupiah sore ini menguat usai sidang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang diajukan pasangan Capres-Cawapres 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Rupiah pun menguat 23 poin ke level Rp16.237 setelah sebelumnya sempat melemah ke Rp16.260 per dolar AS. Mengutip data Bloomberg, rupiah hari ini sempat dibuka pada level Rp16.215 per dolar AS.

Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, kekhawatiran atas suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka panjang membuat sebagian besar pedagang bias terhadap dolar AS.

"Namun, meredanya kekhawatiran akan konflik yang lebih besar di Timur Tengah memberikan sedikit kelegaan pada mata uang regional, seiring dengan membaiknya selera risiko," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (22/4/2024).

Sebelumnya, pada hari Jumat, Presiden Federal Reserve Chicago Austan Goolsbee menjadi bankir sentral terbaru yang memberi sinyal jangka waktu yang lebih lama untuk penurunan suku bunga karena kemajuan inflasi telah “terhenti”.

Fokus minggu ini adalah pada lebih banyak isyarat mengenai kebijakan moneter AS, khususnya dari data indeks harga PCE, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed. Data tersebut akan dirilis pada hari Jumat dan diperkirakan akan menegaskan kembali bahwa inflasi AS masih stabil di bulan Maret.

Isyarat lebih lanjut mengenai perekonomian AS juga akan dirilis minggu ini, dengan data indeks manajer pembelian untuk bulan April akan menawarkan lebih banyak wawasan mengenai aktivitas bisnis.

Selain itu, Fokus minggu ini adalah pada keputusan suku bunga Bank of Japan pada hari Jumat – pertemuan pertama bank sentral tersebut setelah kenaikan suku bunga bersejarah pada bulan Maret. Setiap isyarat mengenai kenaikan suku bunga dan perubahan kebijakan di masa depan akan diawasi dengan ketat.

Dari sentimen domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2024 kembali mencetak surplus USD4,47 miliar. Sedangkan secara kumulatif, neraca perdagangan sejak Januari-Maret 2024 mencapai USD7,31 miliar dolar.

Surplus ini sesuai dengan ekspektasi para analis. Neraca perdagangan Indonesia ini juga telah mencatatkan surplus 47 bulan berturut-turut sejak mei 2020.

Selain itu, BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 sebesar USD22,43 miliar. Amalia mengatakan kinerja ekspor pada Maret 2024 naik 16,40% dibandingkan Februari 2024 (month-to-month/mtm). Sedangkan, peningkatan kinerja ekspor pada Maret 2024 terjadi karena kenaikan nonmigas terutama logam mulia emas perhiasan, besi dan baja serta lemak dan minyak hewan nabati.

Kemudian, nilai impor pada Maret 2024 mencapai USD17,96 miliar atau turun 2,60% secara bulanan (mtm). Impor migas tercatat USD3,33 miliar atau naik 11,64% mtm, sementara impor nonmigas senilai USD14,63 miliar atau mengalami penurunan 5,34% (mtm).

Dengan demikian, untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif kemudian ditutup menguat di rentang Rp16.190 - Rp16.270.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya