JAKARTA – Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 6,25%, suku bunga Deposit Facility naik menjadi 5,5%, dan suku bunga Lending Facility naik menjadi 7%. Hal ini ditetapkan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 April 2024.
“Kenaikan suku bunga ini untuk memperkuat stabilitsa nilai tukar rupiah dari kemungkinan memburuknya resiko global dan untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1% pada 2024,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (24/4/2024).
Sebelumnya, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menyampaikan bahwa BI perlu mempertahankan BI Rate pada level 6% pada bulan ini. Saran ini diberikan atas dasar beberapa bahan pertimbangan.
Pertimbangan pertama, inflasi umum meningkat menjadi 3,05% (yoy) pada bulan Maret 2024. Selama enam bulan terakhir, kenaikan harga pangan merupakan penyumbang utama inflasi tahunan, dipengaruhi oleh tertundanya musim panen yang bergeser ke akhir Maret 2024 hingga April 2024.
"Dalam sebulan terakhir, kenaikan harga pangan semakin diperburuk oleh meningkatnya permintaan pangan. komoditas selama bulan Ramadhan," kata Riefky.
Secara eksternal, pemerintah Indonesia harus mengantisipasi potensi kenaikan harga minyak akibat meningkatnya konflik antara Iran dan Israel, yang mungkin berdampak pada harga komoditas lainnya. Selain itu, pelemahan Rupiah kemungkinan akan memberikan tekanan kenaikan harga melalui inflasi impor.