MENU
Untuk Anda
Kanal
About Us
JAKARTA - Setiowati jeli melihat peluang. Saat Ramadhan 1445 Hijriyah, pelaku UMKM itu justru membuka lapak saat sahur.
Setiowati adalah pemilik katering De'La Que (DLQ) Kitchen. Namun dia juga memiliki gerai di daerah Bulak, Otista, Jakarta Timur.
Kendati demikian, usaha keduanya masih dilakoni oleh Setiowati. Hanya saja gerai lapak DLQ Kitchen lebih cepat perputaran uangnya. Sehingga dia mengaku terus mempelajari pola pembelian.
Pelaku UMKM tersebut merupakan nasabah Bank BRI Otista, Jakarta Timur, yang baru tiga tahun membuka usaha katering.
Sebenarnya, cerita Setiowati, lebih cepat balik modal dengan berjualan harian daripada katering.
Keunggulan membuka gerai adalah cepat balik modal. Pembeli datang langsung membayar dan bisa langsung untuk modal berjualan keesokan harinya.
Sementara itu, pada usaha katering pembayaran pelanggan tidak langsung pada hari yang sama. Sedangkan pemasok untuk konsumsi material harus segera dibayar.
“Itu belum termasuk bayar petugas katering, kan tidak sedikit. Jadi modal memutarnya agak memakan waktu,” ujarnya kepada Okezone.com.
Tren Ayam Geprek
Padak gerainya, Setiowati menjajakan aneka makanan, antara lain steak ayam, ayam bakar, berbagai macam rice bowl, aneka minuman seperti jus dan buko pandan, baik untuk berbuka puasa atau sahur.
Diakuinya berjualan saat sahur sangat laris. “Paling laris itu ayam geprek, kan sekarang lagi banyak peminatnya,” ujar dia.
Membidik peluang cuan saat sahur merupakan hasil evaluasi yang dilakukan berdasarkan pengalaman berjualan Setiowati di tahun-tahun sebelumnya.
Pada umumnya, Setiawati mengaku saat Ramadhan penjualannya menurun drastis karena kebanyakan pembeli ramai di jam makan siang hingga malam. Lantaran berpuasa, pembeli bergeser menjadi saat jelang buka puasa.
Berdasarkan perubahan pola makan itulah dia mengubah jam operasional. Dari yang semula beroprasi pagi hingga malam, selama Ramadhan beroperasi dari Dzuhur hingga pukul 04.30 WIB untuk melayani pembeli yang akan santap sahur.