Para pembeli, kata Setiowati sudah tidak banyak yang membawa uang tunai. Kebanyakan pembeli menanyakan QRIS.
“Jadi kebanyakan pembeli melakukan pembayaran saat sahur dengan QRIS. QRIS saat sahur itu banyak yang bilang lebih praktis,” ujar dia.
Kebanyakan pembeli mengaku ke luar rumah saat sahur terkadang ada kekhawatiran kalau uangnya hilang atau tercecer. "Jadi solusinya pakai QRIS," imbuhnya.
Menangapi tren penjualan dilakukan secara digital, Pimpinan Cabang BRI KC Jakarta Otista R Mochamad Yogiprayogi mengakui bahwa tren kesadaran untuk transaksi non tunai terus meningkat. "Salah satunya dengan QRIS,"
Yogi berharap, minat masyarakat melakukan transaksi QRIS terus meningkat. Menurutnya tren pembayaran non tunai akan semakin meningkat, apalagi perkembangan digital juga akan semakin berkembang.
(Rani Hardjanti)