Untuk merealisasikan ambisi tersebut, kerja-kerja tidak saja dilakukan perseroan pelat merah, namun juga oleh swasta. Tiko menyebut sudah ada pembagian tugas antara pemerintah pusat, BUMN, dan swasta.
Kita ingin membagi tugas dengan pemerintah, pemerintah investasi transmisi, kita yang akan investasi besar-besaran di generating company, di genco-nya tentunya 60% dengan IPP swasta,” beber dia.
Di lain sisi, program transisi energi RI juga memiliki tantangan yang besar. Saat ini Indonesia belum memiliki jaringan antar pulau atau inter island grid dan sub sistem kelistrikan masih terpisah-pisah.
"Ini menjadi tantangan besar karena Jawa sekarang base load-nya hampir semua batu bara, perlu waktu untuk memastikan bahwa transmisinya nyambung dulu dari Sumatera paling nggak, atau kalau nggak ke depan dari Kalimantan dan produksi hydro geothermal cukup baru kita bisa melakukan transisi secara efektif," ucap Tiko.
(Feby Novalius)