JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street berakhir menguat pada perdagangan Kamis waktu setempat. Di mana investor mempertimbangkan pedoman suku bunga Federal Reserve yang lebih dovish dari perkiraan, dibandingkan dengan sejumlah besar data pendapatan dan ekonomi AS.
Ketiga indeks tersebut berakhir di teritori positif. Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 322,37 poin, atau 0,85%, menjadi 38,225.66. S&P 500 (.SPX) bertambah 45,81 poin, atau 0,91%, pada 5.064,2 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 235,48 poin, atau 1,51%, pada 15.840,96.
Nasdaq yang padat teknologi memimpin, naik 1,5% dengan dorongan yang sehat dari saham chip setelah Qualcomm (QCOM.O) melaporkan penjualan dan laba kuartalan di atas ekspektasi analis.
Selain itu, pasar terus menganalisis Ketua Fed Jerome Powell yang menyatakan bahwa langkah kebijakan bank sentral berikutnya adalah menurunkan suku bunga kebijakan, setelah bank sentral mempertahankan suku bunga tidak berubah pada akhir pertemuan bulanannya.
Namun, Ahli Strategi Pasar Murphy & Silvest Paul Nolte mencatat bahwa pembacaan inflasi yang kuat baru-baru ini menunjukkan bahwa penurunan suku bunga pertama mungkin memerlukan waktu yang lama.
“Kesimpulan dari kejadian kemarin adalah bias The Fed masih turun, mempertahankan suku bunga stabil atau menurunkan suku bunga,” katanya, dilansir dari Reuters, Jumat (3/5/2024).
"Mereka tidak bersedia menaikkan suku bunga mulai saat ini. Mereka akan mempertahankan suku bunga tetap stabil, dan jika ada tanda-tanda pelemahan ekonomi atau penurunan inflasi, mereka akan siap untuk melompat dan melakukan pemotongan," sambungnnya.
Data yang dirilis pada hari Kamis termasuk klaim pengangguran yang teredam, penurunan rencana PHK, lonjakan biaya tenaga kerja triwulanan dan penurunan tajam dalam produktivitas, yang semuanya mengalihkan fokus pada laporan ketenagakerjaan bulan April yang diawasi ketat pada hari Jumat.
Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) meningkatkan prospek pertumbuhan globalnya, sebagian berkat ketahanan perekonomian AS.
Data LSEG menunjukkan, dari 373 perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan pendapatannya hingga Kamis pagi, 77% membukukan hasil yang lebih baik dari perkiraan.
Setelah pasar tutup, Apple (AAPL.O) melaporkan penurunan pendapatan kuartalan yang lebih kecil dari perkiraan dan sahamnya awalnya naik.
“Tema umum (kuartal ini) adalah perusahaan-perusahaan yang melampaui ekspektasi tidak mendapatkan imbalan sebanyak yang mereka dapatkan pada kuartal sebelumnya,” tambah Nolte. "Dan mereka yang tidak memenuhi harapan akan tersingkir."