Padahal menurut Marine, di Indonesia sudah ada program rumah subsidi yang mana harga rumah berada di rentang harga Rp162-234 juta per unit. Harga itu jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan harga properti di Singapura.
Selain faktor harga, Marine menilai saat ini pemain properti juga masih banyak yang hanya menyasar ke pekerja formal. Padahal, market pekerja informal saat ini juga masih terbuka luas, yang masih sulit untuk mengakses pendanaan ke perbankan.
"Kemudian pajak, pajak membeli rumah itu minimal 18%, jadi BPHTB 5%, PPN 11 % ada biaya tax lain, total-total itu minimal 18%, itu dibandingkan dengan DP ada yang sudah 0%, taxnya jauh lebih mahal," tutup Marine.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)