JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta Perum Perumnas mengubah wajah dan bisnis modelnya. Pasalnya produk perumahaan yang dibuat tampak tua alias jadul sehingga tidak menarik buat konsumen.
Wakil BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Perumnas bisa menciptakan produk perumahan yang menarik, namun dengan harga yang terjangkau atau kompetitif. Aksi korporasi itu harus diimplementasikan setelah perusahaan membenahi cash flow dan tata kelola keuangannya.
“Saya minta juga transformasi dari wajah industri dan business model, karena dulu Perumnas terkesan tua dan terkesan tidak menarik buat konsumen,” ujar Tiko saat peluncuran The New Face of Samesta Sentraland, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (13/5/2024).
“Saya rasa ini yang paling penting, karena nanti setelah tata kelola keuangan, cashflow sudah semakin baik, tentunya tantangan berikutnya bagaimana membuat produk yang menarik, tapi tetap dengan harga yang terjangkau,” paparnya.
Selaku perusahaan negara yang fokus di bidang pengembangan bisnis perumahaan, produk Perumnas dipandang dapat bersaing dengan pelaku industri properti serupa di Tanah Air.
Tiko menegaskan, perumahan yang dibangun perusahaan tidak boleh kalah saing dengan pemain swasta. Karena itu, wajah produknya harus terlihat mewah layaknya perumahan kelas menengah atas.
“Ini tentunya bagian dari transformasi, saya minta benar-benar waktu itu dengan tim Direksi yang baru, mengembangkan marketing dan desain yang baik, di mana memang walaupun ini rumah FLPP, tapi wajahnya tidak boleh kalah dengan wajah yang kelas menengah atas,” ucap dia.
Tujuan lain transformasi bisnis, lanjut Tiko, membawah produk Perumnas agar sesuai dengan kebutuhan komersial atau pasar.
“Berikutnya, saya minta business model dengan konteks project-project yang lebih commercially driven,” beber dia.
(Feby Novalius)