JAKARTA - Perum Perumnas (Perumnas) pada 20–25 Agustus 2019 menyelenggarakan acara pameran properti tunggal yang pertama kali diselenggarakan oleh Perumnas di Terra Atrium, Central Park Mall, Jakarta.
Penyelenggaraan pameran properti tunggal Perumnas merupakan bagian dari rangkaian acara ulang tahun Perumnas ke-45. Pada pameran properti tunggal tersebut, Perumnas memperkenalkan program 45HIAP, yang merupakan rangkaian angka dan kata; 45 tahun ashik dan mantap.
Baca Juga: Perumnas Kebut Pembangunan Proyek TOD pada 2019
Melalui program ini Perumnas memperkenalkan proyek-proyek hunian yang dibangun Perumnas berupa apartemen (highrise) dan rumah tapak (landed hause) di berbagai wilayah yang tersebar di Indonesia.
Bekerjasama dengan BNI, BNI Syariah dan Bank BTN, melalui program 45HIAP ini, Perumnas yang membidik segmen market generasi milenal hingga baby bommer, menawarkan hunian di lokasi strategis dengan harga terjangkau, dan penawaran khusus berupa bunga Kredit Kepemilikan Rumah/Kredit Kepemilikan Apartemen sebesar 4,5% dan diskon khusus hingga Rp45 juta.
Selain hal tersebut, Perumnas pada acara ini juga manawarkan free biaya akad, free furnish artinya hunian yang dibeli akan dilengkapi dengan furnitur, garansi sewa 17 bulan, free air-conditioner, serta berhak mendapatkan voucher menginap di hotel bintang lima.
“Melalui pameran properti tunggal ini, Perumnas yang telah bertranformasi, kini hadir untuk memperkenalkan produk-produk huniannya yang kekinian, cocok untuk kalangan mileneal, keluarga muda, sekaligus untuk menjawab kebutuhan masyarakat di kota besar, hunian yang lokasinya terintegrasi dengan moda transportasi," ungkap Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Baca Juga: Menteri Rini Minta Perumnas Bangun Rumah untuk Karyawan BUMN
Penyelenggaraan pameran properti ini kemudian dikemas dengan program 45HIAP yang diluncurkan pada HUT Perumnas ke-45 yang diperingati pada 18 Juli 2019 lalu.
Perumnas Hunian Fest ini sekaligus sebagai respon Perumnas untuk menjawab terjadinya kesenjangan antara kebutuhan masyarakat Indonesia dan jumlah rumah terbangun yang masih menjadi fenomena hingga saat ini.