Minahasa Hebat (HBAT) Bidik Pendapatan Naik 34% di 2024

Saskia Adelina Ananda, Jurnalis
Rabu 15 Mei 2024 12:59 WIB
HBAT Bidik Pendapatan Naik 34% di 2024 (Foto: RUPS)
Share :

Di sisi lain, dia menjelaskan Perseroan juga memiliki sejumlah keunggulan kompetitif di antaranya lokasi proyek yakni Perumahan Sawangan Permai yang strategis dan berbatasan langsung dengan Manado, Ibu Kota Sulawesi Utara.

Proyek Perseroan juga memiliki harga yang kompetitif, namun tetap memberikan spesifikasi teknis serta kualitas bangunan yang setara dengan kompetitor yang dilengkapi dengan fasilitas lengkap. “Sebab itu kami optimistis Perseroan tumbuh di 2024 dan tahun-tahun mendatang.”

Tahun 2023, Perseroan telah membangun 324 unit rumah yang terbagi dalam beberapa cluster dan tipe. Tahun ini Perseroan akan terus fokus meningkatkan penjualan baik melalui strategi above the line (publikasi) maupun below the line (partisipasi pameran dan lainnya).

Direktur HBAT Andrie Rianto mengungkapkan, Perseroan masih memiliki sisa dana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) per Desember 2023 sebesar Rp5 miliar setelah dana IPO sebesar Rp18,79 miliar sudah dialokasikan sesuai dengan rencana.

Pada 28 Juli 2023, Perseroan mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menawarkan sebanyak 240.740.800 saham dengan harga perdana Rp108 per saham. Pada 7 Agustus, saham perusahaan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan meraih dana IPO Rp 26 miliar sebelum dikurangi biaya emisi.

“Dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, digunakan untuk pembelian landbank 46,20%, biaya pembangunan fasilitas umum, sarana dan prasarana perumahan 45,36%, dan sisanya modal kerja,” kata Andrie.

Perseroan juga berencana membagikan dividen mulai tahun 2025 sebesar 20% dari laba bersih 2024. Namun pembagian dividen ini harus memenuhi ketentuan UU Perseroan Terbatas, yakni boleh dibagikan bila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif.

Per Desember 2023, total ekuitas perusahaan naik 93% menjadi Rp69,83 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp36,24 miliar karena ada tambahan modal disetor.

Dari ekuitas itu, ada saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp25,05 miliar, naik 59% dari tahun sebelumnya Rp15,74 miliar. Sementara total aset naik 78% menjadi Rp70,78 miliar di Desember 2023 dari tahun sebelumnya Rp39,57 miliar karena ada peningkatan signifikan pada aset lancar dan aset tetap.

Dengan total kewajiban di Desember 2023 yakni Rp950,97 juta, maka rasio debt to equity ratio (DER) hanya sebesar 0,013 kali, artinya kemampuan Perseroan melakukan pembayaran utang jangka pendek maupun utang jangka panjang masih terkendali.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya