JAKARTA - Indonesia membangun 17 bendungan yang bisa mendukung energi listrik terbarukan dan pariwisata. Pembangunan bendungan dilakukan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).
Melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Waskita Karya membangun sejumlah bendungan di Indonesia. Bendungan yang telah diselesaikan pekerjaannya antara lain, Bendungan Karian Banten, Bendungan Tapin Kalimantan Selatan, Bendungan Leuwikeris Jawa Barat, Bendungan Way Sekampung dan Bendungan Margatiga Lampung.
SVP Corporate Secretary Perseroan Ermy Puspa Yunita mengatakan, pembangunan bendungan adalah salah satu dukungan Perseroan terhadap rencana strategis Pemerintah untuk meningkatkan ketahanan air dan pangan dalam menjawab tantangan kebutuhan air baku dan pangan demi pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang terus meningkat.
Bendungan juga memiliki peran multifungsi, antara lain bertujuan sumber air irigasi, energi listrik terbarukan, pengendalian banjir, konservasi air dan pengembangan pariwisata.
“Menjelang acara World Water Forum ke 10 yang diadakan di Bali, Indonesia diyakini akan memberi pengaruh besar terhadap pengambilan keputusan dan kebijakan tata kelola air untuk menjaga keberlanjutan air secara global. Untuk itu, dengan sejumlah pengalaman dalam membangun infrastruktur sumber daya air, Waskita Karya telah membangun 30 bangunan yang terdiri dari, bendungan, irigasi, pengendalian banjir dan pengaman pantai,” ucap Ermy, Sabtu (18/5/2024).
Adapun progres bendungan yang tengah dikerjakan oleh Waskita Karya saat ini terdapat 5 paket pekerjaan yang ditargetkan akan selesai tahun 2024 yaitu, Bendungan Temef NTT mencapai persentase progres sebesar 96%, Bendungan Jlantah Karanganyar Jawa Tengah mencapai 85%, Bendungan Rukoh Aceh mencapai 79%, Bendungan Bener Purworejo Jawa Tengah mencapai 48% dan Bendungan Jragung Paket 1 Semarang Jawa Tengah mencapai 42%.