Hal tersebut dikarenakan yang paling mengerti mengenai opportunity dan membaca kebutuhan market yang ada di Indonesia adalah generasi Indonesia itu sendiri. Sehingga terdapatnya optimisme untuk generasi Indonesia memanfaatkan secara maksimal potensi ke depan.
“Jadi Potensinya ini yang sekarang kita lihat, kan kalau kita lihat bukan cuma dari jumlahnya tapi dari komposisi usianya juga kan muda. Jadi sangat potensial baik itu mengadopsi digital sebagai pasar atau juga untuk sebagai kreator dari inovasi-inovasi baru,” ucap Andi.
Menurut Andi terdapat mind full of generation gap, sehingga ketika dilakukannya pengadopsian terhadap teknologi digital untuk generasi muda perlu diberikannya pemaknaan kepada ilmu yang sudah generasi muda dapatkan.
“Jadi kalau generasi saya yaitu akhir gen x yang di awal kehidupannya itu tidak biasa dengan tools-tools digital, ketika hal-hal tersebut datang, itu dapat menjadi suatu yang revolusioner,” ujar Andi.
“Tapi buat anak-anak yang sekarang, itu sudah sehari-hari buat mereka. Jadi yang perlu kita lakukan kalau misalnya adopsi terhadap teknologi digital buat generasi yang lebih muda, itu sebetulnya last issues menurut saya,” lanjutnya.
Andi juga mengatakan bahwa jika dilihat dari kacamata skor digital awareness, Indonesia sudah terbilang cukup tinggi.
(Dani Jumadil Akhir)