JAKARTA - Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo mengatakan berdasarkan hasil investigasi atas insiden benturan antara kereta dengan material besi yang jatuh tersebut sehingga mengakibatkan gangguan listrik di Stasiun Cipete Raya hingga Stasiun Bundaran HI.
Menanggapi informasi yang beredar di masyarakat bahwa insiden terjadi akibat induksi elektromagnetik, lanjut Ahmad Pratomo, itu merupakan respon terlalu dini dan masih perlu dibuktikan lebih lanjut sebab berpotensi menimbulkan kegaduhan dan spekulasi yang tidak semestinya di masyarakat.
"Berdasarkan informasi dari tim kami di lapangan, struktur crane dibangun di area insiden tanpa adanya koordinasi terlebih dahulu dengan pihak MRT Jakarta," ujar Pratomo dalam keterangan resminya, Jumat (31/5/2024).
"Melihat hal tersebut, kami berinisiatif berkoordinasi dengan tim kontraktor tersebut dan merekomendasikan agar menghentikan sementara hingga seluruh aspek keselamatan dan keamanan terpenuhi," sambungnya.
Lebih lanjut, Ahmad menjelaskan setelah kejadian tersebut, pada 16.54 WIB, MRT Jakarta mengevakuasi seluruh penumpang yang ada di setiap stasiun dan kereta serta menginformasikan kepada publik terkait insiden tersebut. Pukul 17.05 WIB, tim pemeliharaan MRT Jakarta tiba di lokasi dan melaksanakan prosedur pembersihan dan pemeriksaan dampak insiden terhadap sarana dan prasarana MRT Jakarta.
Kemudian pada pukul 20.17 WIB, seluruh material besi telah berhasil dibersihkan dari lokasi insiden. Selanjutnya, perbaikan terhadap kabel listrik aliran atas (overhead catenary system), ratangga (rolling stock) terdampak dilakukan.
Selanjutnya, pada pukul 23.13 WIB, prosedur pemeriksaan dan pengujian aliran listrik dilaksanakan untuk memastikan bahwa seluruh aliran listrik telah kembali berfungsi dengan baik.
Pada pukul 23.46 WIB, seluruh pengujian terhadap sarana dan prasarana terdampak sudah dalam kondisi yang baik. Selanjutnya, pada pukul 00.26 WIB, dilakukan uji coba perjalanan kereta untuk mengetahui hasil perbaikan yang telah dilakukan. Hingga pukul 03.00 WIB, diputuskan bahwa MRT Jakarta dapat beroperasi sesuai dengan jadwal operasional normal.
"Meskipun area insiden telah steril dari material besi, sebagai bagian dari prosedur keamanan dan keselamatan MRT Jakarta, kami harus melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan menyeluruh dan perbaikan terhadap sarana dan prasarana seperti kabel listrik aliran atas, ratangga, dan rel," pungkasnya.
(Taufik Fajar)