JAKARTA - Adu perbandingan gaji Kieran McKenna pelatih Ipswich Town vS Shin Tae-yong pelatih Timnas Indonesia. Hal ini dikarenakan keduanya memiliki kemampuan untuk melatih tim sepakbola.
Apalagi, nama Kieran McKenna masuk dalam radar incaran Chelsea, Manchester United, dan Brighton & Hove Albion.
Terlebih dia juga memiliki pemain asal Indonesia Elkan Baggot merupakan klub Ipswich Town. Sehingga, namanya dibahas warganet dan dibandingkan oleh Shin Tae-yong. Termasuk penghasilan keduanya. Lantas berapa gajinya?
Berikut perbandingan gaji Kieran McKenna pelatih Ipswich Town vS Shin Tae-yong pelatih Timnas Indonesia:
1. Kieran McKenna
Lahir di London tetapi dibesarkan di County Fermanagh, masa bermain McKenna membuatnya berkembang melalui tim muda di Tottenham Hotspur. Pada 2009, dalam usia 23 tahun, ia terpaksa pensiun sebagai pesepak bola professional setelah mengalami cedera pinggul.
Setelah itu, McKenna memulai karier kepelatihannya sebagai asisten pelatih Jose Mourinho di Manchester United. Dia bertanggung jawab atas tim MU U-18 hingga meraih gelar Divisi Utama Utara.
Keberhasilan itu diraih McKenna hanya di musim keduanya. McKenna, 35, bekerja di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer di Old Trafford, membantu tim finis ketiga dan kedua berturut-turut di Liga Inggris pada musim 2019/2020 dan 2020/2021. McKenna bertahan di MU setelah kedatangan Ralf Rangnick.
Setelah itu ia memutuskan menerima pinangan Ipswich untuk menjadi pelatih kepala. Kieran McKenna merupakan pelatih ke-19 Ipcwich sejak ia ditunjuk pada 2021
Adapun, Kieran McKenna telah mengantongi sekitar 1,2 juta poundsterling per tahun saat membawa Ipswich Town promosi.
- Shin Tae-yong
Shin Tae-yong dikabarkan menerima gaji miliaran dari PSSI. Dalam kontrak terbarunya, Shin Tae-yong mendapatkan Rp23,6 miliar setahun. Kabar tersebut hingga saat ini belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak PSSI maupun Shin Tae-yong.
Selain gaji, PSSI juga memberikan berbagai fasilitas mewah kepada sang pelatih agar ia nyaman berada di Indonesia.
Fasilitas yang diterimanya berupa mobil mewah dengan strobo, pengawalan dari polisi, apartemen mewah, akomodasi kelas eksekutif atau bisnis untuk setiap perjalanan, penerjemah khusus dan tunjangan mencapai ratusan juta rupiah.
(Rina Anggraeni)