JAKARTA – Presiden Jokowi menanggapi perihal nilai tukar rupiah yang melemah mencapai Rp16.200 dalam beberapa hari belakangan.
"Menurut saya kalau masih di angka Rp16.200-16.300, masih di posisi yang baik," kata Jokowi usai menghadiri acara HUT HIPMI ke-52 di Fairmont, Jakarta, Senin (10/6/2024).
Menurut Jokowi, semua negara sedang dalam keadaan tertekan. Dan menurutnya, ketidakpastian global masih menghantui semua negara.
"Semua negara alami hal yang sama tertekan oleh yang namanya dolar kursnya, ya ketidakpastian global sekarang ini memang hantui semua negara," kata Jokowi.
Diketahui, Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah 87 poin atau 0,54% ke level Rp16.282 setelah sebelumnya di Rp16.196 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sempat dibuka pada level Rp16.271 per dolar AS.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar AS melanjutkan kenaikan kuat dari pekan lalu setelah laporan nonfarm payrolls yang kuat menunjukkan para pedagang secara tajam mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan September.
"Pasar fokus pada pertemuan Fed mendatang, dengan keputusan suku bunga akan dirilis pada hari Rabu. Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil ," tulis Ibrahim dalam risetnya.
Namun isyarat apapun mengenai kebijakan di masa depan akan diawasi dengan ketat, terutama setelah tanda-tanda ketahanan inflasi AS dan pasar tenaga kerja AS baru-baru ini.
Sejumlah pejabat Fed telah memperingatkan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dalam menghadapi inflasi yang tinggi dan kekuatan pasar tenaga kerja. Data nonfarm payrolls yang kuat pada hari Jumat memperkuat gagasan ini.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)