Sama halnya dengan rasio utang. Sri Mulyani menuturkan Pemerintah Indonesia mampu mengelola rasio utang dalam level yang relatif rendah, yakni di kisaran 39% hingga 40% sepanjang 2020 sampai 2023.
Sedangkan negara lain mencatatkan rasio utang terhadap PDB dengan level yang cukup tinggi, seperti India yang berkisar 81% hingga 88% dan AS yang melampaui 100%.
“Namun, kita berusaha untuk tetap menjaga rasio utang pada level yang tetap rendah,” ujar Menkeu.
Adapun untuk 2025, Kementerian Keuangan membidik defisit di kisaran 2,45 persen hingga 2,82%. Kenaikan pendapatan negara ditargetkan berada pada rentang 12,14% hingga 12,36%, sementara belanja negara di kisaran 14,59 persen hingga 15,18%.
(Feby Novalius)