Ngeri! Begini Cara Aplikasi Temu asal China Rusak Pasar UMKM

Muhammad Farhan, Jurnalis
Kamis 13 Juni 2024 08:21 WIB
MenkopUKM Teten Masduki soal Aplikasi Temu dari China (Foto: MPI)
Share :

"Model bisnisnya yaitu F to C atau Factory to Consumer. Jadi semua barang akan diproduksi 80.000 pabrik yang terhubung dengan ekosistem mereka di China dan langsung bisa dikirimkan ke konsumen seluruh dunia tanpa perlu perantara," terang Fiki.

Selain itu, Fiki mengungkapkan aplikasi Temu memiliki modal yang besar untuk promosi dan diskon harga barang yang diperjualbelikan. Mengutip informasi yang diperoleh dari Wall Street Journal, Fiki menjelaskan, Temu sudah menghabiskan modal miliaran dollar AS.

"Untuk Iklan berdasarkan report dari Wall Street Journal, TEMU sudah menghabiskan 1,7 miliar USD atau 27,7 triliun rupiah untuk iklan di tahun 2023 dan diperkirakan tahun 2024 akan meningkat jadi 3 miliar USD atau lebih kurang 48,9 triliun rupiah," ujar Fiki.

"Sementara untuk memberikan diskon, promo, voucher, dan hadiah diperkirakan TEMU menghabiskan dana mencapai 15,5 triliun rupiah," sambung Fiki.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (AKUMANDIRI), Hermawati Setyorinny, mengatakan sikap Menteri Teten yang khawatir atas aplikasi Temu justru membuat keingintahuan masyarakat Indonesia lebih tinggi.

"Aplikasi Temu sendiri posisinya justru orang Indonesia tidak tahu, itu malah dimulai menjadi tahu melalui promosi ketika Kementerian ini bicara di semua media nasional," ujar Hermawati melalui dialog di IDX Channel, Rabu (12/6/2024).

Hermawati menilai pernyataan kekhwatiran justru bisa membangkitkan keingintahuan masyarakat Indonesia.

"Nah kondisi itu akan membuat masyarakat Indonesia yang konsumtif, justru ingin mencari tahu tentang aplikasi Temu. Apalagi tidak ada regulasi mengunduh aplikasi di play store," katanya.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya