Persiapan Uji Coba, Taksi Terbang IKN Sedang Dirakit

Iqbal Dwi Purnama, Jurnalis
Rabu 19 Juni 2024 15:30 WIB
Penampakan taksi terbang IKN (Foto: Youtube IDX)
Share :

JAKARTA - Moda transportasi taksi terbang atau sky taxi di IKN Nusantara akan masuk tahap uji coba. Tahap uji coba tersebut merupakan tahap pengembangan sebelum dijadikan transportasi umum perkotaan nantinya di IKN.

Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi menjelaskan taksi terbang merupakan teknologi transportasi yang didatangkan langsung dari Korea Selatan milik Hyundai Motors Company (HMC). Saat ini komponen dan perangkat teknologi taksi terbang sendiri sudah tiba di Indonesia untuk dirakit, sebelum diuji coba dalam waktu dekat.

"Taksi terbang akan diuji cobakan. Taksi terbang sudah berada di Bandara Samarinda, sedang dalam perakitan," ujar Ali saat dihubungi MNC Portal, Rabu (19/6/2024).

Taksi terbang berjenis Optionally Piloted Personal/Passenger Air Vehicle (OPPAV) merupakan kendaraan yang dikembangkan oleh Korea Aerospace Research Institute (KARI) dan Hyundai Motors Company (HMC).

Kendaraan uji coba yang dikirimkan dalam beberapa pallet tersebut saat ini sudah disimpan di Pelabuhan Semayang Balikpapan. Sementara itu, baterai untuk kendaraan sudah berada di Jakarta dan direncanakan tiba di Samarinda pada 6 Juni 2024.

Pembukaan pallet dan inspeksi akan dilakukan oleh Hyundai, Bea Cukai Kalimantan wilayah Timur, serta Otorita IKN di Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda pada awal Juni mendatang. Pembukaan tersebut menandakan tahap pengurusan izin impor sementara telah dimulai.

Setelah uji coba KARI selesai, Hyundai merencanakan untuk mengembangkan skema bisnis dalam melalui Supernal, perusahaan dari Hyundai Motor Group di Amerika Serikat yang mengembangkan pesawat mobilitas udara perkotaan. Pengembangan tersebut yang nantinya akan dikomersialkan, serta dilanjutkan hingga pengembangan teknologi penerbangan autonomous.

"Ujicoba moda mobilitas udara perkotaan ini dilaksanakan sebelum HUT RI-ke 79 di 2024 mendatang. Momentum ini hanya ada melalui pembangunan IKN dan harus dimanfaatkan," tutup Ali.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya