Wall Street Lesu Terbebani Saham Nvidia Anjlok 3,54%

Anggie Ariesta, Jurnalis
Jum'at 21 Juni 2024 07:25 WIB
Wall Street Berakhir Melemah. (Foto: Okezone.com/Reuters)
Share :

JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street berakhir menurun. Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq ditutup lebih rendah pada perdagangan Kamis waktu setempat, karena indikator pasar Nvidia melemah dari kenaikan sebelumnya.

Sementara itu, investor sedang mengevaluasi data ekonomi terkini dan komentar dari pejabat Federal Reserve untuk menentukan waktu pemotongan suku bunga tahun ini.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 299,90 poin, atau 0,77% menjadi 39.134,76, S&P 500 (.SPX) turun 13,86 poin, atau 0,25% menjadi 5.473,17 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 140,64 poin, atau 0,79% menjadi 17.721,59.

Sebelumnya, S&P 500 mencapai angka penting 5.500 poin untuk pertama kalinya, target akhir tahun yang telah diperkirakan oleh banyak pialang. Sedangkan Nasdaq mengakhiri rekor penutupan tertinggi selama tujuh sesi.

Namun Wall Street melemah karena saham Nvidia turun 3,54% setelah naik di awal sesi. Pembuat chip itu menggeser Microsoft pada hari Selasa untuk menjadi perusahaan publik paling berharga.

Dell (DELL.N) dan Super Micro Computer (SMCI.O) juga turun masing-masing 0,42 persen dan 0,26 persen setelah kenaikan awal, menyusul berita bahwa mereka menerima pesanan server untuk perusahaan rintisan AI milik Elon Musk.

Jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran menurun minggu lalu, tetapi data terbaru menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan orang yang menerima tunjangan mencapai level tertinggi sejak Januari, yang menunjukkan bahwa pasar kerja AS terus mendingin.

Seperangkat data lain menunjukkan pembangunan rumah keluarga tunggal AS turun pada bulan Mei di tengah suku bunga hipotek yang terus tinggi.

"Berita yang kami terima hari ini hanyalah pelemahan negatif lainnya dalam perekonomian. Dalam laporan ketenagakerjaan, Anda mendapatkan klaim (pengangguran) yang tidak terlalu buruk, tetapi memasuki wilayah yang tidak lagi rendah," ujar Manajer Portofolio Senior Globalt, Tom Martin, dilansir dari Antara, Jumat (21/4/2024).

Sektor Energi (.SPNY) dan utilitas (.SPLRCU) merupakan peraih keuntungan terbesar di antara 11 indeks sektor S&P 500, masing-masing naik 1,86 persen dan 0,89 persen, sementara teknologi (.SPLRCT) memimpin penurunan.

"Masih banyak kegaduhan di sana tentang penawaran dan permintaan yang masih belum terlalu kuat. Namun, ada... keinginan untuk kembali ke area di mana kita akan membutuhkan energi di masa mendatang," kata Martin.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya