JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Keuangan mendorong perempuan, terutama ibu rumah tangga untuk meningkatkan ketahanan finansial keluarga sekaligus menggerakkan perekonomian negara.
Sebab, perempuan punya peran penting dalam manajemen keluarga dan memiliki tingkat kecerdasan mengelola keuangan yang lebih baik ketimbang laki-laki.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2023 yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia tercatat sebesar 65,4% dan tingkat inklusi keuangan nasional sebesar 75,02%.
Berdasarkan gender, tingkat literasi keuangan perempuan tercatat sebesar 66,75% atau lebih tinggi dibandingkan laki-laki yang sebesar 64,14%. Demikian pula dengan tingkat inklusi keuangan, perempuan tercatat sebesar 76,08% atau lebih tinggi dari laki-laki yang sebesar 73,97%.
“Saya begitu senang melihat tingkat literasi dan inklusi keuangan perempuan di atas laki-laki. Tantangannya tinggal bagaimana memberikan akses keuangan yang lebih besar (terhadap perempuan). Ini harus jadi prioritas karena kalau kita lihat, tingkat kepatuhan pengembalian kredit atau pembiayaan UMKM jauh lebih tinggi jika diberikan itu kepada perempuan,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam talk show literasi keuangan Bundaku seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (28/6/2024).
BACA JUGA:
Hal senada disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dia menilai perempuan Indonesia punya potensi yang sangat besar dalam menggerakkan ekonomi keluarga maupun negara. Ini terkonfirmasi dari tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan yang mencapai 51,71% dari total 105,6 juta perempuan berusia produktif atau di atas 15 tahun.
“Hari ini hampir semua ibu-ibu pasti pegang handphone dan banyak yang sudah maju ekonominya. Kalau saya lihat statistiknya, 62% perempuan Indonesia sekarang menabung. Karena sudah punya tabungan, berarti mulai banyak ide dan banyak pula orang yang mampu menangkap emotional preference atau tahu cara memainkan emosi ini,” katanya.