RI Ekspor Produk Pinang Rp11 Miliar ke Arab Saudi dan Bangladesh

Jihaan Haniifah Yarra, Jurnalis
Sabtu 13 Juli 2024 16:14 WIB
RI lepas ekspor produk pinang ke Arab dan Bangladesh (Foto: Kemendag)
Share :

Dia mengatakan potensi pinang dunia tergolong potensial. Hal itu dilihat dari permintaan pinang dunia pada 2023 mengalami pertumbuhan sekitar 39,04%.

“Permintaan dunia untuk pinang sangat menjanjikan. Permintaan impor dunia tahun 2023 tumbuh 39,04% dengan nilai sebesar USD358,7 juta. Penggunaan Pinang tidak hanya untuk konsumsi langsung, tapi juga bisa untuk industri bernilai tambah, seperti biomedis untuk antidepresan, antioksidan dan lain-lain,” ungkapnya.

“Negara-negara importir pinang terbesar di dunia antara lain India USD147,33 juta, Iran USD55,69 juta, Bangladesh USD35,30 juta, Uni Arab Emirates USD34,42 juta, dan Vietnam USD26,53 juta,” sambungnya.

Untuk itu , dia pun mengajak agar seluruh pihak bersama-sama menjaga komoditas unggulan yang dimiliki oleh Indonesia.

"Oleh karena itu memang kita harus mengembangkan basisi keunggulan komparatif kita. Misalnya coklat, kopi, lada, cengkeh, pinang, kayu manis. Oleh karena itu, ini harus menjadi fokus kita, fokusnya bupati, gubernur, kita semua," jelasnya.

Zulhas pun menjelaskan sejumlah langkah strategis sudah dilakukan agar potensi tersebut bisa dimaksimalkan.

“Pembukaan akses pasar luar negeri melalui pendekatan diplomasi G2G, perjanjian dagang melalui FTA, PTA atau CEPA, sebagai 'toll way' bagi ekspor ke mitra dagang. Fasilitas pendampingan untuk para eksportir untuk menunjang kelancaran ekspor, misalnya sertifikasi, penyusunan export plan dan lain-lain,” ungkapnya.

Selain itu, Zulhas mengatakan Kemendag juga memperkuatnya dengan membantu melakukan promosi melalui sejumlah kegiatan, salah satunya Trade Expo Indonesia.

“Fasilitas promosi. Tahun ini Trade Expo Indonesia akan diselenggarakan kembali tanggal 9-12 Oktober 2024. Platform promosi ini sangat baik untuk memperluas pasar,” tutur Zulhas.

Zulhas mengatakan pihaknya pun terus berupaya untuk menjaga agar harga pinang di dunia tidak mengalami penurunan. Sehingga para petani dan pelaku usaha dalam negeri tidak mengalami kerugian.

"Saya bertemu dengan Perdana Menteri India 2 kali ngomong soal pinang, saya ketemu 5 kali dengan Menteri Perdagangan India. Karena ini pasar paling besar India. Karena harga kita dipatok sekian (oleh india) nah itu yang kita negosiasikan terus," tutupnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya