Kerugian Negara dari Mark Up Impor Beras Lebih dari Rp2,7 Triliun

Gibran Khayirah Tavip, Jurnalis
Minggu 14 Juli 2024 11:14 WIB
Ada Dugaan Skandal Mark Up Beras Impor. (Foto: Okezone.com/Antara)
Share :

JAKARTA - Political Economy and Policy Studies (PEPS) memperkirakan kerugian negara dari dugaan mark up atau penggelembungan harga impor beras lebih dari Rp2,7 triliun. Isu ini pun heboh hingga ada rencana Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membuat panja khusus masalah tersebut.

Managing Director PEPS Anthony Budiawan, mengungkap dugaan mark up atau penggelembungan harga impor beras yang dilakukan Perum Bulog. Melihat laporan Badan Pusat Statistik (BPS) realisasi impor beras pada Maret 2024 mencapai 567,22 ribu ton dengan nilai USD371,6 juta. Artinya realisasi harga impor beras di bulan Maret 2024 mencapai USD655 per ton.

"Realisasi harga impor beras ini jauh lebih tinggi dari harga penawaran beras dari perusahaan Vietnam, Tan Long Group, yang hanya menawarkan USD538 per ton, atau lebih murah USD117 per ton dari realisasi harga beli Bulog," kata dia, Minggu (14/7/2024).

Kebenaran skandal mark up impor beras ini pun harus segera diungkap. Pasalnya, masalah tersebut bisa mencoreng prestasi Presiden Joko Widodo. Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto telah melaporkan skandal mark up impor beras Bapanas-Bulog Gate 2024 ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Bahwa berdasarkan data yang kami temukan diperoleh informasi rata-rata harga yang dikenakan (Bulog)untuk beras seharga USD 660/ton cost, insurance, and freight (CIF),” kata Hari Purwanto.

Bulog juga mengimpor beras dengan harga rata-rata USD 655/MT CIF Indonesia. Hal ini, kata Hari Purwanto, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret tahun 2024.

“Jika merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pada Maret 2024 RI sudah mengimpor beras sebanyak 567,22 ribu ton atau senilai USD371,60 juta. Berarti Bulog mengimpor beras dengan harga rata-rata USD 655/MT CIF Indonesia,” papar Hari Purwanto.

Hari Purwanto menambahkan, kebohongan Bulog semakin terkuak lantaran realisasi harga dari pemenang tender lainnya jauh lebih tinggi daripada penawaran perusahaan asal Vietnam Tan Long Group yang hanya USD538 per ton.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya