"Kenaikan impor migas yang cukup tinggi didorong oleh peningkatan impor minyak mentah dan nilai impor hasil minyak," urainya.
Amalia merincikan, nilai impor Indonesia menurut penggunaannya dimana secara bulanan nilai impor barang konsumsi naik USD43 juta usd atau 2,48 persen. Kemudian bahan baku penolong turun sebesar USD482,3 juta atau sebesar 3,41 persen dan impor barang modal turun sebesar USD509,3 juta atau sebesar 14,51 persen.
"Bahan baku penolong ini sbenranya menyumbang 74,11 persen dari total impor di juni 2024," lanjut Amalia.
Adapun secara tahunan, nilai impor barang konsumsi dan bahan baku penolong mengalami peningkatan ssedangkan nilai impor barang modal mengalami penurunan.
"Barang konsumsi meningkat 12, 01 persen, bahan baku penolong meningkat 10,62 persen dan barang modal turun 6,34 persen," tutup Amalia.
(Taufik Fajar)