Keuangan BUMN Farmasi Bermasalah hingga Terindikasi Korupsi, Ini Daftarnya

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Selasa 16 Juli 2024 19:06 WIB
Dugaan Korupsi di BUMN Farmasi. (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA - Anggota Holding BUMN Farmasi diterpa masalah keuangan, lantaran utang dan terindikasi korupsi. Kementerian BUMN pun turun tangan agar bisnis perusahaan bisa kembali membaik.

BUMN farmasi yang terjerat masalah keuangan, di antaranya PT Kimia Farma (Persero) Tbk, atau KAEF, PT Indofarma (Persero) Tbk, atau INAF. Lalu, PT Indofarma Global Medika (IGM), unit bisnis INAF, serta anak usaha KAEF, PT Kimia Farma Apotek (KFA)

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, anggota Holding BUMN Farmasi harus dikelola secara profesional. Dia memastikan, bakal menindak tegas oknum tertentu yang terlibat kasus fraud atau korupsi di internal perusahaan.

Berikut perkara keuangan dan dugaan korupsi di anggota dan cucu usaha Holding BUMN Farmasi:

Indofarma

Kementerian BUMN mengungkap besaran anggaran Indofarma yang diduga dikorupsi mencapai Rp470 miliar. Jumlah ini terungkap berdasarkan audit internal BUMN.

Nominal anggaran yang dikorupsi lebih tinggi dari hasil investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), di mana BPK melaporkan penyimpangan atas pengelolaan keuangan Indofarma mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp371,83 miliar.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, inti perkara dugaan kasus korupsi Indofarma ada di unit usahanya, PT Indofarma Global Medika (IGM), perusahaan yang bergerak di bidang farmasi, alat kesehatan, dan makanan sehat.

Menurutnya, penyelewengan dana Indofarma dilakukan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab yang memiliki jabatan di Indofarma Global Medika. Dugaan tindak pidana ini disebabkan oleh oknum IGM yang tidak menyetor hasil penjualan produk kesehatan kepada Indofarma.

“Jadi ini sebenarnya problem Indofarma itu ada di anak perusahaannya, yang namanya Indofarma Global Medika, jadi ada di Indofarma Global Medika, ini anak usaha Indofarma yang tugasnya mendistribusikan produk-produk Indofarma, yang jual produk Indofarma,” ujar Arya kepada wartawan, Selasa (16/7/2024).

“Nah ini bisa dikatakan cucunya BUMN karena Induknya Biofarma, anaknya Indofarma. Di sana ditemukan ada Rp470 miliar, dana yang seharusnya masuk ke Indofarma ga disetor oleh Indofarma global medika, itu capai 470 miliar, yang kita temukan.

BPK sendiri sudah menyerahkan laporan hasil pemeriksaan (LHP) investigatif atas pengelolaan keuangan Indofarma, anak perusahaan dan instansi terkait lainnya periode 2020-2023 di Jakarta dan Jawa Barat kepada Kejaksaan Agung, Senin (20/5/2024) lalu.

Indofarma kuga terjerat utang pinjol senilai Rp1,26 miliar. Struktur keuangan yang ‘berdarah-darah’ membuat perseroan menyedot anggaran dari induk usahanya dengan nilai fantastis untuk membayar kewajiban atau gaji karyawannya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya