Prancis menggelar operasi keamanan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada masa damai untuk mengamankan acara tersebut, dengan mengerahkan lebih dari 45.000 polisi, 10.000 tentara dan 2.000 agen keamanan swasta dikerahkan. Penembak jitu akan ditempatkan di atap rumah dan drone akan mengawasi dari udara.
Paris 2024 mengatakan pihaknya bekerja sama dengan SNCF untuk mengkaji situasi yang berlangsung.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab dan tidak ada indikasi apakah tindakan tersebut ada kaitannya dengan politik..
Menteri Transportasi Patrice Vergriete menggambarkan tindakan tersebut sebagai tindakan kriminal. Kepala polisi Paris mengatakan dia meningkatkan keamanan di kantor-kantor utama ibu kota.
Menteri Olahraga Amelie Oudea-Castera mengutuk vandalisme tersebut.
“Ini benar-benar mengerikanMenarget pertandingan berarti menarget Prancis ,” katanya.
(Taufik Fajar)