"Rencana yang sudah kita putuskan beberapa tahun yang lalu untuk membangun sebuah ekosistem besar kendaraan listrik satu per satu mulai kelihatan nyata dan betul sudah ada di negara kita Indonesia," ucap Presiden.
"Dimulai dengan nikel yang kita setop eskpor raw materialnya di tahun 2020. Dan saat itu banyak yang menentang dari dalam negeri sendiri karena kita pada saat awal kehilangan kurang lebih 1,5 billion US dollar atau 20an triliun rupiah," ungkap Presiden.
Dia menyakini, dengan dibangunnya Pabrik Anoda diharapkan dapat menaikan nilai tambah bagi perekonomian di Indonesia.
(Feby Novalius)