TEMBAGAPURA - PT. Freeport Indonesia (PTFI) terus kembangkan teknologi nirawak (otomasi) untuk penambangan bawah tanah.
"Kami kembangkan sejak 2008 sampai sekarang. Kami bekerja sama dengan Caterpillar, " kata Senior VP Underground Mine PT. Freeport Indonesia Hengky Rumbino di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Jumat (16/8/2024).
(Foto: Teknologi penambangan yang digunakan PT. Freeport Indonesia/Budi Santosa)
Dijelaskannya, PTFI terus merintis inovasi teknologi tambang yang diwujudkan berupa operasi tambang bawah tanah dari jarak jauh (remote). Kereta listrik tak berawak, pengangkut (loader) bahan tambang tak berawak, hingga operasi secara remote pun dijalankan dari ruang kontrol di permukaan bumi.
(Foto: Teknologi penambangan yang digunakan PT. Freeport Indonesia/Budi Santosa)
"Alat ini sekarang berada 8 kilometer di bawah tanah. Kalau dulu awak/orang (operator) mengontrol di dalam alat, sekarang tidak perlu ada orangnya. Karena diremote dari control room dengan jaringan fiber optic dan wifi," kata Hengky.
Disebutkan Hengky teknologi dikembangkan karena tambang underground milik Freeport makin lama makin dalam. Apalagi, tanbang underground memiliki kompleksitas dan risiko keselamatan yang lebih tinggi dibandingkan tambang biasa.