JAKARTA - Penguatan rupiah di level Rp15.400 per dolar AS bagus untuk mendukung sektor dengan kandungan impor tinggi. Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan penguatan rupiah baik untuk ekonomi Indonesia.
"Fokusnya penguatan stabilisasi karena penguatan rupiah baik untuk ekonomi Indonesia, rupiah menguat membuat harga lebih murah dan juga mendukung inflasi yang rendah khususnya imported inflation," ucap Perry dalam konferensi pers pengumuman hasil RDG BI Bulan Agustus 2024 di Jakarta, Rabu (21/8/2024).
Adapun rupiah berhasil menembus level terkuat pada pekan ini menjadi Rp15.425 per dolar AS. Hanya butuh 9 hari, rupiah meninggalkan level Rp16.000-an.
Perry menjelaskan, rupiah perlu terus menguat karena bisa berpengaruh besar terhadap perekonomian dalam negeri. Terutama dalam efeknya terhadap harga barang impor.
"Penguatan rupiah juga mendukung sektor-sektor yang punya kandungan impor tinggi, yang banyak sektor-sektor itu menciptakan lapangan kerja, contoh apakah industri tekstil, industri manufaktur-manufaktur yang itu memang ciptakan lapangan kerja itu memang banyak yang butuh impor," ungkap Perry.
Meski demikian, Perry tidak menyampaikan rupiah akan bisa menguat sampai ke level tertentu. Beberapa waktu lalu, saat rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) BI menyampaikan rupiah akan bergerak di rentang Rp15.300 per dolar AS dan Rp15.700 per dolar AS pada 2025.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)