Bahlil Pamer Harta Karun Panas Bumi RI Terbesar di Dunia

Atikah Umiyani, Jurnalis
Rabu 18 September 2024 13:07 WIB
Menteri ESDM Bahlil soal Harta Karun Panas Bumi di Indonesia (Foto: MPI)
Share :

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan Indonesia memiliki total kapasitas listrik sebesar 93 Gigawatt (GW). Di mana 13,7 GW atau sekitar 15% berasal dari energi baru terbarukan (EBT).

Bahlil menyebut Indonesia merupakan negara dengan potensi energi panas bumi atau geothermal terbesar di dunia dengan potensi 24 GW. Menurutnya angka itu setara dengan 40 persen potensi panas bumi dunia berada di Indonesia.

"Saat ini, kapasitas dari pembangkit listrik panas bumi (PLTP) di Indonesia mencapai 2,6 GW, tertinggi ke-2 di dunia. Angka tersebut naik sekitar dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir," ujar Bahlil dihadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara pembukaan The 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024 di Jakarta Convention Center, Rabu (18/9/2024).

Maka itu Bahlil memastikan Indonesia akan memanfaatkan sumber energi dari panas bumi untuk mendorong tercapanya target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada tahun 2025 mendatang. Hal ini sekaligus untuk mendorong target Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 mendatang.

"Energi panas bumi dapat menjadi salah satu instrumen penting untuk meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi nasional," imbuhnya.

Bahlil juga menambahkan kapasitas PLTP sendiri mencapai 18,5 persen dari total listrik EBT nasional atau 3 persen dari total potensi listrik di Indonesia sebesar 93 GW.

"Pembangunan PLTP tersebut telah menciptakan lapangan pekerjaan kurang lebih sekitar 900 ribu dan mampu memberikan kontribusi kepada negara kurang lebih sekitar Rp16 triliun rupiah. Tidak hanya dampak ekonomi, PLTP juga telah berkontribusi untuk mengurangi 17,4 juta ton CO2 per tahun di Indonesia," pungkasnya.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya