JAKARTA - Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengungkapkan, alasan akan membuat kabinet yang terdiri dari 44 kementerian. Menurut Prabowo, hal ini karena negara kita adalah yang besar seperti Eropa.
"Karena saya ingin membentuk pemerintahan persatuan nasional yang kuat terpaksa koalisinya besar, nanti akan dibilang woah kabinet Prabowo kabinet gemuk, banyak, ya negara kita besar bung!" seru Prabowo, dalam acara BNI Investor Daily Summit 2024 di Senayan Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (9/10/2024).
Prabowo menyebut negara kita luasnya seperti benua Eropa yang terdiri 27 negara, Indonesia hanya satu. Prabowo juga mencontohkan Timor Leste dengan 1,3 juta penduduk, setara dengan Kabupaten Bogor di Jawa Barat.
"Saya harus merangkul semua kelompok, harus ada perwakilan. Harus ada perwakilan Indonesia timur, tengah dan barat, suku-suku di Indonesia," tegas Prabowo.
Kabinet Prabowo diketahui dihuni mayoritas partai politik di parlemen. Saat ini hanya PDIP yang masih alot di luar koalisi. Pembahasan mengenai masuknya PDIP menunggu jadwal pertemuan antara Prabowo dan Megawati dalam waktu dekat.
Bocoran Menteri Kabinet Prabowo
Prabowo membocorkan bahwa banyak menteri yang berasal dari kabinet saat ini. Hal itu karena transisi berjalan sangat lancar dan memang menjadi Tim Presiden Joko Widodo dalam Kabinet Indonesia Maju.
"Bahkan dalam saya menyusun kabinet kok saya melihat banyak juga ya menteri-menteri yang akan datang. Ya banyak juga yang berada di kabinet yang sekarang," kata Prabowo.
Adapun Prabowo melihat hal tersebut pada akhirnya setiap penerima mandat dari rakyat memikul tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan.
"Dan karena itu, sama, kalau kita menyusun dan memilih tim sepak bola yang dicari adalah pemain-pemain terbaik, kita tidak memikirkan orang tuanya siapa, agamanya apa, sukunya apa, rasnya apa," jelasnya.
"Kalau kebetulan orangnya masih bagus, pasti kita akan minta untuk ikut lagi," imbuh Prabowo.
Prabowo sebelumnya bercerita bahwa dirinya menjadi salah satu yang menginisiasi Kabinet Indonesia Maju walaupun ia baru bergabung di bagian kedua sebagai Menteri Pertahanan.
"Jadi saya masuk di second half, masa-masa kritis begitu," kata Prabowo.
(Feby Novalius)