JAKARTA - Presiden Terpilih Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi 8% dalam waktu lima tahun ke depan. Namun target tersebut, diakui Prabowo mendapat ejekan.
"Jadi saya memang sering diejek, Prabowo apa ini, 8% pertumbuhan. Kita dinyinyir, ya enggak apa-apa," jelasnya.
Berikut adalah fakta mengenai target pertumbuhan ekonomi Prabowo sering diledek yang dirangkum Okezone, Sabtu (12/10/2024).
1. Alasan Target 8%
Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia sejatinya memiliki modal yang besar untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut.
"Saya canangkan 8%, kalau enggak sampai 8%, ya 7,5%. Kalau enggak sampai 7,5%, ya 7%. Kalau kita puas, kita canangkan 6%, nanti 5,3%, ya sudahlah," tambah Prabowo.
2. Pesan Prabowo Harus Optimis
Dia juga memberi pesan kepada anak-anak muda untuk tidak mudah menyerah dan terus bekerja keras untuk menggapai cita-cita.
"Saya ajarkan kepada saudara. Jatuh, bangun lagi. Jatuh lagi, bangun lagi. Emangnya ada yang kasihan? Lu jatuh, bangkit lagi," tegasnya.
"Jadi, siapa tahu nanti tidak 8%. Kalau 9% bagaimana? Lu enggak percaya kan? Benar enggak? Tunggu tanggal mainnya. Saya optimis. Semakin saya belajar, semakin dikaji, saya optimis," pungkas Prabowo.
3. Jokowi Yakin
Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis dengan keinginan Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang akan menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8%. Jokowi menekankan pentingnya optimisme di tengah tantangan perlambatan ekonomi global akibat perubahan iklim dan tensi geopolitik yang memanas.
"Ya semuanya kita harus optimis bahwa tantangan-tantangan karena perlambatan ekonomi global, karena perubahan iklim karena tensi geopolitik memanas itu bisa diselesaikan dan dihadapi," ujar Jokowi
4. Kata Kadin
Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie menekankan target pertumbuhan ekonomi 8% di era kepemimpinan Prabowo-Gibran. Hal ini dia sampaikan saat memberikan Key Note di ASEAN Business and Investment Summit 2024.
"Pemerintahan baru Indonesia berkomitmen untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% dengan berfokus pada program-program utama yang memprioritaskan ketahanan energi, ketahanan pangan, ketahanan kesehatan dan pembangunan infrastruktur," papar Anindya.
(Feby Novalius)