Ini Dampak Hasil Pilpres AS 2024 ke Ekonomi RI

Feby Novalius, Jurnalis
Rabu 06 November 2024 11:34 WIB
Dampak Pilpres AS pada Indonesia. (Foto: Okezone.com/Ist)
Share :

JAKARTA - Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) antara Donald Trump dan Kamala Harris sedang berlangsung. Siapapun yang terpilih nantinya akan mempengaruhi sejumlah kebijakan seperti perdagangan hingga geopolitik ke depannya.

Menurut Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Hubungan Internasional, Shinta Kamdani, merujuk pada rekam jejak pergantian presiden AS, siapapun yang terpilih tidak banyak berdampak terhadap perdagangan dan investasi antara Indonesia-AS.

Shinta memprediksi perbedaan yang kentara kemungkinan akan terjadi pada cara pendekatan hubungan bilateral antara Trump dengan Harris.

"Selebihnya akan relatif sama," kata Shinta, dikutip dari BBC Indonesia, Rabu (6/11/2024).

Menurutnya, kedua kandidat memiliki agenda ekonomi yang sama-sama berpotensi bisa mendatangkan restriksi atau pembatasan ekspor dan impor bagi Indonesia.

Hanya saja, kepemimpinan Trump diduga akan lebih mudah merestriksi atau lebih tepatnya mencari celah untuk mencegah produk Indonesia masuk ke AS.

Di sisi lainnya, Shinta mengingatkan Indonesia perlu menavigasi relasi bilateral Indonesia-AS sesuai karakter dan fokus kebijakan presiden AS terpilih.

Sebagai informasi, Donald Trump memenangi diproyeksi memenangi suara elektoral di Alabama, Mississippi, Oklahoma, dan Tennessee dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) Selasa, (5/11/2024), menurut penghitungan AP. Sementara itu pesaingnya, Wakil Presiden Kamala Harris meraih suara elektoral di Maryland dan Connecticut.

Alabama, yang merupakan basis Partai Republik, memiliki 9 suara electoral college, Mississippi memiliki 6 suara, Oklahoma memiliki 7 suara electoral college, sedangkan Tennessee 11 suara electoral college.

Kamala Harris mendapatkan 7 suara electoral college dari Connecticut dan 10 suara electoral college dari Maryland.

Jutaan warga Amerika menunggu dalam antrean tertib untuk memberikan suara, dengan hanya beberapa gangguan sporadis yang dilaporkan di beberapa negara bagian, termasuk beberapa ancaman bom yang tidak dapat dipercaya yang menurut FBI tampaknya berasal dari domain email Rusia.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya