JAKARTA - Sritex atau PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) terancam krisis bahan baku, lantaran pasokan hanya cukup untuk 3 minggu ke depan.
Potensi kelangkaan bahan baku diakui oleh Direktur Utama sekaligus Presiden Komisaris Sritex Iwan Setiawan Lukminto.
Menurutnya, stok bahan utama yang digunakan dalam proses produksi hanya mampu bertahan tiga minggu.
“Jadi ketersediaan bahan baku ini sekarang kekuatannya sampai 3 minggu ke depan, demikian,” ujar Iwan di Kementerian Ketenagakerjaan, Rabu (13/11/2024).
Nahasnya, krisis bahan baku mengancam karyawan emiten tekstil yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah itu. Iwan mengaku, bila tidak segera ditangani, maka jumlah pekerja yang diliburkan alias tidak dipekerjakan sementara waktu semakin banyak.
Saat ini, Sritex sudah meliburkan 2.500 karyawan. Sekalipun hak atau gaji mereka tetap dipenuhi perusahaan.
Tidak hanya itu, minimnya bahan baku produksi yang dibarengi oleh stagnasi bisnis dapat berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Jadi jangan sampai ini menjadi masalah, menambah masalah di situ,” ujarnya.