JAKARTA - Hubungan Indonesia dengan Arab Saudi akan terus meningkat ke level yang lebih strategis. Saat ini kedua pemimpin negara sudah sepakat untuk meningkatkan hubungan Indonesia-Arab Saudi.
"Kedua pemimpin di kedua negara ini baik di Indonesia atau di Arab Saudi tetap konsisten ataupun bahkan berkomitmen terus untuk senantiasa meningkatkan hubungan bersama ini ke level yang tertinggi. Tujuannya meningkatkan kerja sama lebih strategis," kata Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah Al-Amudi dalam temu media di Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Dubes Faisal menambahkan, sejatinya hubungan Indonesia dengan Arab Saudi sudah sangat baik di berbagai sektor, termasuk ekonomi dan investasi. Para pemimpin dari kedua negara berharap hubungan persahabatan yang terjalin baik itu dapat semakin baik lagi di masa mendatang.
"Hubungan Indonesia tidak hanya sebelum 2030 tapi juga pasca 2030, sudah terjalin sangat baik sekali. Berkaitan dengan ekonomi dan investasi, tetap konsisten dan komitmen di berbagai level dan bidang," katanya
Selain menyampaikan komitmen terhadap hubungan kedua negara, Dubes Faisal juga mengajak masyarakat Indonesia untuk berkunjung ke Arab Saudi, tidak hanya untuk berziarah untuk haji atau umrah, tetapi juga untuk menikmati sejumlah destinasi wisata di negara itu.
"Tidak hanya terkait haji dan umrah yang memang penting, tapi juga ada aspek lain seperti wisata, di mana ada tempat-tempat bersejarah yang juga belum diketahui oleh masyarakat Indonesia," katanya.
Terkait kerja sama wisata tersebut, Dubes Faisal menyampaikan bahwa saat ini telah ada penerbangan dari Saudi ke Jakarta sekitar lima kali dalam sehari, dan ke Kota Medan sebanyak empat penerbangan dalam sepekan.
Selain itu, volume penerbangan ini telah berdampak signifikan terhadap peningkatan volume perdagangan ataupun peningkatan perdagangan antara kedua negara USD7 miliar atau sekitar Rp110,9 triliun.
Dubes menambahkan, jumlah warga negara Indonesia yang berkunjung ke Arab Saudi pada tahun lalu atau beberapa tahun lalu merupakan jumlah yang terbesar dibandingkan dari negara lain.
"Artinya orang Indonesia lebih banyak berkunjung ke sana dan lebih banyak dibandingkan dengan negara lainnya," ujar Dubes.
Sementara itu, Arab Saudi juga mengundang perusahaan dan pemangku kepentingan lainnya untuk memberikan kontribusi dalam investasi dan pembangunan di Arab Saudi, yang sejalan dengan Visi 2030 Arab Saudi.
Arab Saudi Investasi Proyek Energi
Proyek kerja sama di bidang energi antara Arab Saudi dengan Indonesia nilai totalnya mencapai USD625 juta atau hampir Rp10 triliun.
Dubes Faisal menjelaskan, investasi bidang energi tersebut terdiri dari lima proyek kerja sama, dengan yang pertama adalah proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Waduk Saguling.
Proyek PLTS yang dilakukan antara perusahaan energi ACWA Power dari Arab Saudi dan PLN dari Indonesia itu merupakan proyek PLTS Terapung yang dibangun di atas permukaan air Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Dengan kapasitas mencapai 92 Megawatt peak (MWp), nilai proyek PLTS tersebut mencapai sebesar USD75 juta atau sekitar Rp1,19 triliun.
Kerja sama lainnya adalah proyek tenaga surya di Singkarak yang saat ini masih dalam proses perundingan dengan nilai proyek diperkirakan UD70 juta atau sekitar Rp1,11 triliun.
Selanjutnya, proyek ketiga energi di Lampung, yang saat ini juga masih dalam proses perundingan dengan nilai USD140 juta atau sekitar Rp2,22 triliun dan diharapkan akan dimulai pada 2027 dan selesai sebelum 2030.
Proyek keempat adalah proyek di Kalimantan Barat yang nilainya USD40 juta atau sekitar Rp634,6 miliar hingga USD80 juta atau sekitar Rp1,26 triliun.
Sedangkan proyek yang kelima adalah proyek green hydrogen yang nilainya mencapai USD300 juta atau sekitar Rp4,76 triliun.
"Green Hydrogen ini kerja sama antara ACWA Power dan PLN. Jadi, total investasi proyek ini diperkirakan mencapai USD625 juta kalau dirupiahkan mendekati Rp10 triliun," ujarnya.
(Dani Jumadil Akhir)