Angka ini menunjukkan peningkatan yang konsisten jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pada penyelenggaraan pertama pada tahun 2019, nilai kesepakatan business matching tercatat hanya sebesar USD 33,5 juta dengan 16 buyers dari 7 negara. Angka ini melonjak pada 2020 menjadi USD 57,5 juta, yang melibatkan 26 buyers dari 11 negara.
Pada 2021, nilai kesepakatan kembali meningkat menjadi USD 72,1 juta, dengan melibatkan 32 buyers dari 14 negara dalam 207 sesi bisnis. Momentum positif tersebut terus berlanjut di 2022, di mana business matching berhasil mencatatkan nilai USD 76,7 juta, melibatkan 43 buyers dari 20 negara.
“Sebagai bukti nyata bahwa kita fokus ke UMKM, sampai dengan akhir triwulan III/2024 kami menyalurkan kredit sebesar Rp1.353 triliun. Di mana ini tumbuh 8,21 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dan menariknya 81,7 persen atau Rp1.105 triliun,” jelasnya.
(Feby Novalius)