Kisah perjuangan Haji Haryanto dalam membangun PO Haryanto telah banyak diketahui. Lahir dari keluarga sederhana, dia telah menjalani kehidupan yang cukup berat sejak kecil.
Namun, mungkin belum banyak yang tahu bahwa Haryanto dulunya pernah menjadi tentara. Dia pernah bertugas di Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1/Kostrad di Tangerang.
Setelah menikah pada 1982, Haryanto menyadari kebutuhannya juga. Pada akhirnya, dia berusaha memutar otak mencari tambahan penghasilan.
Haryanto lalu membeli angkot. Jadi, setiap pulang dinas, dia menyempatkan diri untuk menjadi sopir angkutan umum.
Berawal dari situ, usahanya terus berkembang. Di sini, dia melihat adanya potensi besar di bisnis transportasi AKAP.
Haryanto kemudian menjual angkot-angkotnya, lalu memakai uang yang didapat untuk membeli bus.
Beberapa menghadapi tantangan berat, Haryanto tidak gentar. Pada akhirnya, PO miliknya yang diberi nama ‘Haryanto’ bisa berkembang dan menjadi salah satu yang paling terkenal di Indonesia sampai sekarang.
Ki Agus Muhammad Sidik mendirikan PO Sudiro Tungga Jaya pada 2017. Pendiriannya dilakukan setelah keberhasilan bisnis sebelumnya melalui PO Agam Tungga Jaya.
Terlepas dari keberhasilannya itu, sejumlah pihak menyebut adanya peran besar dari sang ayah, Aris Rusman. Purnawirawan TNI itu diyakini menjadi sosok penting dalam berdirinya PO ATJ dan STJ.
Akan tetapi, sangat sedikit informasi yang bisa dikulik mengenai sosok Aris Rusman ini. Beberapa sumber hanya menyebutkan bahwa dia juga menjadi pengusaha distribusi minyak.
Demikian ulasan mengenai deretan bos PO Bus ini yang dulunya seorang TNI.
(Taufik Fajar)